Halo semua, nama saya Marta BNM dan saya baru di dunia rumput laut. Saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap budidaya rumput laut yang mendukung prinsip keberlanjutan. Saya berharap dapat belajar dari para ahli di sini dan mendapatkan dukungan untuk mencapai tujuan saya. Mari kita bekerja sama untuk mengembangkan industri rumput laut di Indonesia menuju kesuksesan yang lebih besar.

Hello everyone, my name is Marta BNM and I am new to the world of seaweed. I have a great interest in seaweed farming that supports sustainability principles. I hope to learn from the experts here and gain support to achieve my goals. Let's work together to develop the seaweed industry in Indonesia towards greater success.

True greetings to fellow seaweed enthusiasts, my name is zxc. As a culinary artist deeply passionate about uncovering the unique flavors of ingredients, I find immense inspiration in seaweed, which has enchanted my taste buds throughout my travels in Asia. Coming from a family of restaurant owners, I strive to incorporate the essence of the ocean into our dishes while embracing sustainable practices. In addition to my culinary pursuits, I am dedicated to advocating for environmental preservation, seeking to highlight the health and ecological benefits of seaweed in our culinary adventures.

In 2024, Farm Chronicles captured the inspiring journeys of seaweed smallholders across tropical regions. From remote villages to vibrant coastal hubs, these stories highlighted resilience, innovation, and community empowerment. As we look back on their experiences, let’s uncover key insights and explore ways to drive meaningful progress together!

Join the Movement: Reflect, Share, and Act

The stories from Farm Chronicles 2024 highlight the resilience, ingenuity, and dedication of seaweed farming communities. As we look ahead, let’s engage in collaborative discussions to drive meaningful change and support these communities.

These stories inspire us to continue exploring solutions, fostering collaboration, and building a sustainable future for the seaweed industry. Join the conversation in Mindshare and share your thoughts, ideas, and solutions today!

NutriPack Seaweed is a sustainable, biodegradable packaging solution made from seaweed that not only replaces single-use plastic but also contains embedded nutrients beneficial to plants or soil. The packaging is designed for use in the food industry, shipping, and even consumer goods.

NutriPack Seaweed adalah solusi kemasan yang berkelanjutan dan biodegradable yang terbuat dari rumput laut yang tidak hanya menggantikan plastik sekali pakai tetapi juga mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman atau tanah. Kemasan ini dirancang untuk digunakan dalam industri makanan, pengiriman, dan bahkan barang konsumen.

Salam sejati untuk para penggemar rumput laut, nama saya Christofer. Saya seorang seniman kuliner yang terus bersemangat mengeksplorasi keunikan bahan-bahan, khususnya rumput laut yang memikat selera saya sejak perjalanan melintasi Asia. Dengan latar belakang keluarga pemilik restoran, saya berkomitmen untuk menghadirkan cita rasa laut ke dalam menu kami sambil mempraktikkan praktik berkelanjutan. Selain itu, saya adalah seorang aktivis pelestarian lingkungan yang berdedikasi untuk menjembatani seni kuliner dengan kesadaran akan manfaat rumput laut bagi kesehatan dan lingkungan.

True greetings to seaweed enthusiasts, my name is Christofer. I am a culinary artist who is continually passionate about exploring the uniqueness of ingredients, especially seaweed that has captivated my palate since my travels across Asia. With a background from a family of restaurant owners, I am committed to bringing ocean flavors into our menu while practicing sustainable methods. Additionally, I am a dedicated environmental preservation activist aiming to bridge culinary art with awareness of the health and environmental benefits of seaweed.

Hello, I am Marta, an economist and social scientist focusing on seaweed farming in Indonesia at the University of Queensland. My research delves into the socioeconomic aspects of seaweed farmers, the broader seaweed farming industry, and the challenges posed by climate change. I invite you to explore my team's insights in our book, 'Globalisation and livelihood transformations in the Indonesian seaweed industry,' which is available for free download at doi.org/10.4324/9781003183860. I am eager to connect and collaborate with fellow enthusiasts and researchers who share a passion for seaweed farming and its livelihoods.

Halo, saya Marta, seorang ekonom dan ilmuwan sosial yang fokus pada budidaya rumput laut di Indonesia di Universitas Queensland. Penelitian saya menjelajahi aspek sosial ekonomi para petani rumput laut, industri budidaya rumput laut yang lebih luas, dan tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Saya mengundang Anda untuk menjelajahi wawasan tim saya dalam buku kami, 'Globalisasi dan transformasi mata pencaharian dalam industri rumput laut Indonesia,' yang tersedia untuk diunduh gratis di doi.org/10.4324/9781003183860. Saya sangat antusias untuk terhubung dan berkolaborasi dengan sesama penggemar dan peneliti yang memiliki minat yang sama dalam budidaya rumput laut dan mata pencahariannya.

Salam kenal, saya Marta, seorang penggiat botani kelautan dari Indonesia. Perjalanan saya dalam dunia laut dimulai dari rasa ingin tahu yang mendalam terhadap keindahan dan kekayaan alamnya. Saat ini, saya fokus pada pengembangan Eucheuma dan metode budidaya rumput laut yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Saya berharap dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman saya, serta menginspirasi orang lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan melalui bioteknologi.

Hello, I am Marta, a marine botany enthusiast from Indonesia. My journey in the marine world started from a deep curiosity about its beauty and natural wealth. Currently, I am focusing on the development of Eucheuma and sustainable, eco-friendly seaweed cultivation methods. I hope to share my knowledge and experiences, as well as inspire others to participate in preserving the environment and food security through biotechnology.

Salam sejahtera untuk semua penggemar rumput laut. Nama saya Marta, dan saya tinggal di Indonesia. Perjalanan saya dalam dunia botani kelautan dimulai dari rasa ingin tahu tentang lautan dan kekayaannya. Saat ini, saya fokus pada penelitian Eucheuma dan mengembangkan metode budidaya ramah lingkungan yang berkontribusi pada ketahanan pangan serta kelestarian lingkungan.

Greetings to all seaweed enthusiasts. My name is Marta, and I live in Indonesia. My journey in the world of marine botany began with a curiosity about the ocean and its riches. Currently, I am focusing on researching Eucheuma and developing environmentally friendly cultivation methods that contribute to food security and environmental sustainability.

Perkenalkan, saya Marta Yulia Puspitasari, seorang peneliti botani kelautan yang tinggal di Indonesia. Minat saya pada lautan dan ekosistemnya telah membawa saya untuk mengeksplorasi potensi luar biasa dari Eucheuma dalam bidang bioteknologi dan pembangunan berkelanjutan. Saat ini, saya sedang mengerjakan proyek pengembangan metode budidaya rumput laut yang ramah lingkungan dan efisien. Saya berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya, dengan harapan dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.

Let me introduce myself, I am Marta Yulia Puspitasari, a marine botany researcher living in Indonesia. My interest in the ocean and its ecosystems has led me to explore the extraordinary potential of Eucheuma in the fields of biotechnology and sustainable development. Currently, I am working on a project to develop environmentally friendly and efficient seaweed cultivation methods. I am committed to sharing my knowledge and experiences, with the hope of inspiring others to contribute to environmental conservation and food security.

Halo semuanya, perkenalan dari saya, Marta Yulia Puspitasari, seorang mahasiswa di Universitas Indonesia yang sedang fokus melakukan penelitian tentang rumput laut. Saya sangat antusias untuk bergabung dengan komunitas ini dan berbagi informasi terkait penelitian yang saya jalankan. Penelitian saya mencakup potensi rumput laut Algae sebagai material untuk berbagai aplikasi di bidang kesehatan. Saya berharap bisa mendapatkan saran dan feedback berharga dari kalian semua mengenai hasil penelitian saya.

Hello everyone, let me introduce myself, Marta Yulia Puspitasari, a student at the University of Indonesia focusing on research about seaweed. I am very excited to join this community and share information related to my research. My research encompasses the potential of Algae seaweed as a material for various applications in the health sector. I hope to receive valuable advice and feedback from all of you regarding my research findings.

Perkenalkan, saya Marta Yulia Puspitasari, seorang mahasiswa di Universitas Indonesia yang sedang mendalami penelitian tentang rumput laut. Saya tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini guna berbagi informasi dan berdiskusi mengenai penelitian seaweed Algae yang saya jalankan. Fokus penelitian saya adalah menemukan potensi rumput laut sebagai material inovatif dalam bidang kesehatan. Saya berharap bisa mendapatkan saran dan umpan balik yang berharga dari para anggota komunitas ini.

Hello, I am Marta Yulia Puspitasari, a student at the University of Indonesia who is studying research on seaweed. I am interested in joining this community to share information and discuss the seaweed research that I am conducting. My research focus is on finding the potential of seaweed as an innovative material in the field of health. I hope to receive valuable advice and feedback from the members of this community.

Where others saw a floating mess, Seaweed Generation saw an opportunity. Instead of beach cleanup or product development, they focused their efforts at its source.

“If you want to deal with the Sargassum problem, you have to deal with it offshore,” said Mike Allen, co-founder and chief science officer of Seaweed Generation. “Once it hits that beach, it's too late. And the second major thing is as soon as it hits that beach, it's degrading.”

Inspired by manta rays, they created a seaweed-wrangling robot called the AlgaRay. Gliding slowly across the ocean’s surface, it collects noxious seaweed and dives 200 meters to release it. At that depth, the air sacs keeping the seaweed buoyant compress, and the Sargassum sinks to the ocean floor. It then repeats this sea-cleaning action four to six times per hour.

“What I like about it is its elegance from a carbon perspective, because these robots are solar-powered and the energy footprint is tiny,” &nbsp;Allen said. “All we're doing is literally moving seaweed biomass about 200 meters. That's all our energy costs.”&nbsp;

Dimana orang lain melihat kekacauan yang mengapung, Seaweed Generation melihat sebuah peluang. Alih-alih melakukan pembersihan pantai atau pengembangan produk, mereka memfokuskan upaya mereka pada sumbernya.

“Jika Anda ingin menangani masalah Sargassum, Anda harus menanganinya di lepas pantai,” kata Mike Allen, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan Seaweed Generation. “Setelah sampai di pantai, sudah terlambat. Dan hal kedua yang utama adalah segera setelah sampai di pantai, Sargassum mulai terurai.”

Terinspirasi oleh manta ray, mereka menciptakan robot pengumpul rumput laut yang disebut AlgaRay. Menggelinding perlahan di permukaan lautan, ia mengumpulkan rumput laut berbahaya dan menyelam 200 meter untuk melepaskannya. Pada kedalaman itu, kantong udara yang menjaga rumput laut tetap mengapung akan terkompresi, dan Sargassum akan tenggelam ke dasar laut. Kemudian ia mengulangi aksi pembersihan laut ini empat hingga enam kali per jam.

“Apa yang saya sukai tentang ini adalah keanggunannya dari perspektif karbon, karena robot-robot ini bertenaga matahari dan jejak energi yang dihasilkan sangat kecil,” kata Allen. “Apa yang kami lakukan hanyalah memindahkan biomassa rumput laut sekitar 200 meter. Itu adalah semua biaya energi kami.”

Hello, I am Marta Yulia Puspitasari, an economist and social scientist based in Singapore, currently researching seaweed farming in Indonesia at the University of Queensland. My work focuses on the socioeconomic dimensions of seaweed farming, the industry's challenges, and the impact of climate change on farmers' livelihoods. I invite you to explore our recent publication, 'Globalisation and livelihood transformations in the Indonesian seaweed industry,' which is available for free download at doi.org/10.4324/9781003183860. I am eager to connect with others who share a passion for advancing research and collaboration in the field of seaweed farming.

Halo, saya Marta Yulia Puspitasari, seorang ekonom dan ilmuwan sosial yang berbasis di Singapura, saat ini sedang melakukan penelitian tentang budidaya rumput laut di Indonesia di Universitas Queensland. Pekerjaan saya berfokus pada dimensi sosial ekonomi dari budidaya rumput laut, tantangan industri, dan dampak perubahan iklim terhadap mata pencaharian para petani. Saya mengajak Anda untuk mengeksplorasi publikasi terbaru kami, 'Globalisasi dan transformasi mata pencaharian di industri rumput laut Indonesia,' yang tersedia untuk diunduh gratis di doi.org/10.4324/9781003183860. Saya sangat ingin terhubung dengan orang lain yang memiliki semangat untuk memajukan penelitian dan kolaborasi di bidang budidaya rumput laut.

Researchers in Europe hope that these microscopic organisms, which are invisible to the human eye, could help fight plastic waste and support greener agriculture.

Every drop of seawater is teeming with microscopic life. But researchers in Europe believe that one particular kind could be the answer to the planet's most pressing problems.

Microalgae, which is invisible to the human eye, has the potential to make farming more sustainable and be an alternative to plastic.

Peneliti di Eropa berharap bahwa organisme mikroskopis ini, yang tidak terlihat oleh mata manusia, dapat membantu memerangi limbah plastik dan mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Setiap tetes air laut dipenuhi dengan kehidupan mikroskopis. Namun para peneliti di Eropa percaya bahwa satu jenis tertentu bisa menjadi jawaban atas masalah paling mendesak di planet ini.

Mikroalga, yang tidak terlihat oleh mata manusia, memiliki potensi untuk membuat pertanian lebih berkelanjutan dan menjadi alternatif untuk plastik.

Change Email

You will no longer be able to use features such as Mindshare, Members and notifications.

Content that you have submitted to the website, such as text discussions, will be retained, but without any information linking them to your account

Your username may be made available for someone else to use

Step into the world of small-scale farming with Farm Chronicles, your window into the lives of passionate smallholders. We're cultivating stories that highlight the dedication, challenges, and triumphs of seaweed smallholders worldwide

Dive into a realm of collaborative learning, critical thinking, and meaningful discourse as our innovative podcast hosts thought leaders and influential figures from diverse backgrounds. From leading scientists and wisdom seekers to accomplished artists, esteemed historians, talented athletes, visionary entrepreneurs, and distinguished industry experts, we bring you the voices that truly matter.

Join our vibrant community of engaged minds, where we learn together and passionately debate pressing issues that shape our world. Together, we strive to empower and inform, making a tangible impact on society and revolutionizing education.

Tune in, listen, and actively participate in the transformation!

A discussion forum that enables you to explore, share, and connect with a global community passionate about the wonders of seaweed.